Ternyata peradaban jawa di mulai dari daerah kedu / magelang.
Dari berbagai sumber sejarah dan berbagai bahan yang pernah penulis baca, akhirnya penulis mengambil sebuah kesimpulan bahwa peradaban Jawa / budaya Jawa ternyata dimulai dari daerah Kedu / Magelang. Dan kebetulan penulis sendiri berasal dari Magelang, yaitu di Muntilan. Agak bangga juga penulis, karena ternyata daerah asal penulis adalah sebuah embrio dari sebuah peradaban besar diIndonesia .
Mari kita analisa bersama penyataan penulis diatas. Kalau kita runut dari buku sejarah, maka salah satukerajaan besar pertama yang berdiri di pulau Jawa, dan yang akhirnya bekas-bekasnya atau penerusnya, meneruskannya sampai ke kerajaan majapahit dan akhirnya hindia belanda dan akhirnya republik indonesia/NKRI, adalah kerajaan mataram kuno, sekitar tahun 700 / 800M. Kerajaan Mataram kuno di perkirakan pusat kerajaannya ada di lereng gunung Merapi. Dan akhirnya penulis ingat. Di sekitar perbukitan di rumah penulis di desa di Muntilan, bertebaran banyak situs situs kuno, candi-candi kuno yang diperkirakan didirikan saat kejaayaan kerajaan Mataram kuno ini.
Bisa penulis sebutnya bermacam candi yang ada di Magelang / Muntilan. Yang terkenal adalah candi Borobudur, candi Pawon, Candi Ngawen, Candi Gunung Sari (reruntuhan), juga ada banyak reruntuhan candi di sekitar kecamatan Ngluwar. Ini adalah sebuah bukti awal bahwa memang dahulu didaerah Magelang ini adalah sebuah pusat pemerintah karena berdasarkan logika tentuny candi-candi besar yang di bangun tersebut pastilah dekat dengan pusat kerajan / keraton / pemukiman.
Mengapa juga penulis katakana bahwa Magelang adalah embrio peradaban Jawa?. Pemerintah mataram kuno berdiri sekitar tahun 900 M, dengan rajanya yang terkenal adalah dari dinasti Syailendra. Karena terjadi letusan gunung Merapi, konon menurut buku sejarah, maka akhirnya pemerintah di pindahkan kearah timur, tepatnya ke arah Kediri di Jawa Timur. Pemerintah di Kediri ini adalah lanjutan dari pemerintah di Magelang / Mataram Kuno, dengan rajanya yang terkenal adalah Sanjaya.
Karena Raja Sanjaya memiliki 2 orang putra mahkota, akhirnya pemerintah di Kediri ini di pecah menjadi 2, yaitu pemerintah Jenggala dan Daha. Pemerintah Jenggala pusatnya di sekitar Gresik sedangkan Daha lebih ke barat selatan di sekitaran Kediri / Malang . Dengan berjalannya waktu, maka akhirnya pemerintah Kediri bermetamorfosis menjadi kerajaan Singasari, dan akhirnya Singasari menjadi kerajaan Majapahit dan akhirnya di teruskan ke kerajaan Demak di Jawa Tengah dengan coraknya yang telah berubah menjadi Islam.
Kerajaan Demak diteruskan oleh pemerintah Pajang, dan akhirnya kerajaan Mataram Islam di sekitar Kartasura / Alas Mentaok.Akhirnya Belanda datang meggantikan kekuasaan kerajaan Mataram.
Dan akhirnya Belanda dikalahkan oleh perjuangan bangsa Indonesia dan NKRI di deklarasikan tahun 1945 sampai sekarang.
Demikian sekelumit sejarah yang dapat penulis paparkan ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar